Sabtu, 26 November 2016

Cerita Humor tentang makan yang kocak

Cerita Humor tentang makan yang kocak
Dibawah ini Cerita Humor tentang makan yang kocak, tentunya anda penggemar humor tidak akan melewatkannya.

1. Makan Permen Karet

Seorang turis asal Singapura sedang menikmati liburan di Malaysia. Dia sedang menikmati makan paginya di Coffee House sebuah hotel dimana dia menginap. Seorang warga Malaysia sambil mengunyah permen karet duduk disebelahnya dan mulai mengajak berbicara secara santai.

Orang Malaysia: “Kalian orang-orang Singapura memakan keseluruhan roti ya?”

Turis Singapura: “Tentu saja.”

Orang Malaysia: “Kami tidak. Di Malaysia kami hanya memakan bagian dalamnya saja. Sedangkan bagian kulit luar roti yang kering kami kumpulkan lalu kami masukkan ke dalam kontainer, diolah, lalu kami produksi menjadi roti croissants dan kami ekspor ke Singapura.”

Si orang Malaysia lalu tersenyum puas saat melihat si turis asal Singapura terdiam tanpa bisa berbicara apa-apa.

Orang Malaysia: “Apakah kamu juga memakan roti dengan selai?”

Turis Singapura: “Tentu saja.”

Orang Malaysia: “Kami tidak (sambil tertawa kecil). Di Malaysia kami makan buah segar pada saat makan pagi. Kami kupas kulitnya, keluarkan isinya dan kami kumpulkan kulitnya di kontainer, diolah, lalu kami produksi menjadi selai. Setelah itu kami ekspor ke Singapura.”

Turis Singapura: “Apakah kalian, orang-orang Malaysia melakukan hubungan seks?”

Orang Malaysia: “Kenapa? tentu saja kami melakukan hubungan seks.”

Turis Singapura: “Apakah kalian menggunakan ‘pengaman’?”

Orang Malaysia: “Tentu saja! Kami menggunakan kondom”

Turis Singapura: “Lalu, apa yang kalian lakukan dengan kondom yang telah digunakan?”

Orang Malaysia: “Kami buang, tentu saja”

Turis Singapura: “Kami tidak. Di Singapura, pemerintah secara diam-diam memasukkan kondom-kondom tersebut ke dalam kontainer, kami lebur, lalu kami olah menjadi permen karet dan kami ekspor ke Malaysia. Itulah alasan yang sebenarnya kenapa kami orang Singapura dilarang makan permen karet. ”

Orang Malaysia: “?!?!” (sambil diam diam membuang permen karet dari mulutnya).

2. Makan: Bibir Pecah-pecah

Setelah Jalan-jalan, Ateng, memasuki pelataran sebuah rumah makan. Dia kelaparan. Dilihatnya masih ada satu tempat yang kosong, langsung dia menghampiri pelayan untuk memesan makanan. Beberapa menit kemudian pesanan pun datang dan tanpa menunggu lama dia langsung menyantap hidangan.

Lagi asyiknya makan, datanglah seorang cewek cantik. Wajahnya oriental, Pakai celana pendek. Karena semua tempat penuh, cewek itu lalu bergabung semeja dengan Ateng. Jadi, satu meja dua tempat duduk. Ateng terpana melihat kecantikan cewek itu, sampai-sampai dia menunda santapannya. Entah kenapa, tiba-tiba Ateng tersadar dan dengan reflek dia menutup mulutnya pakai kedua belah tangannya.

Cewek: “Mas, kenapa nggak makan. Panas dalam ya?”.

Ateng: (Geleng-geleng kepala).

Cewek: “Susah buang air ya?”.

Ateng: (Tetap geleng-geleng kepala).

Cewek: “Mas pasti sariawan. Bibirnya pecah-pecah ya?”.

Ateng: (Sambil membuka kedua belah tangannnya dari mulutnya), ”Iya, pecahnya besar sekali”.

Rupanya bibir Ateng sumbing.

3. Pasien Rsj Beli Makanan

Seorang pasien RS Jiwa membeli makanan di KFC. Dia pun di layani oleh pelayan yang sangat cantik.

Pembeli: “Mbak, nasi ayam 1 porsi dibungkus ya.”

Pelayan: “Iya Mas.”

Pembeli: “Tapi tolong nasi dan ayamnya dipisah ya Mbak.”

Pelayan: “Kenapa Mas?”

Pembeli: “Takut nasinya dimakan ayam.”

Pelayan: “!@#$^&*()_+”

4. Teknologi Warung Makan

Pada suatu saat seorang Ilmuwan Manca Negara makan di WARTEG. Setiap PENGUNJUNG yang datang ditanya oleh Pelayan Warteg.

Pelayan: “Makan pake apa?”

Pengunjung menempelkan jarinya ke kaca (menunjuk makanan di baliknya).

Pelayan: “Makan pake apa lagi?”

Pengunjung menempelkan jarinya ke kaca lagi.

Pelayan: “Apa lagi?”

Pengunjung kembali menempelkan jarinya ke kaca.

Beberapa detik kemudian makananpun sudah siap tersaji. SANG ILMUWAN pun berdecak kagum, ternyata technology di Indonesia luar biasa majunya. Tak ayal lagi merekapun menjiplaknya untuk TV, LAPTOP, PDA Blackberry Torch dan Ipad.

5. Kucing Mencari Makan

Sore itu dua ekor kucing kampung bertemu di depan halaman rumah majikan mereka yang bersebelahan. Keduanya merasa lapar karena sudah 2 hari ini mereka tidak diberi makan oleh majikanya masing-masing. Merasa keberadaannya diabaikan, mereka pun mencoba untuk mencari makan diluar saja.

Kucing 1: “Hei Sob, Lo tau nggak, bos gue, dari kemarin nggak ngasih gue makan!”

Kucing 2: “Yah, jangankan makan, gue juga minta minum masa cuma dikasihnya air putih doang.”

Kucing 1: “Bos kita kere ya, Sob!”

Kucing 2: “Nah makanya itu, Sob. Malem ini, kita pesta. Biar si Bos tau walau tanpa dia, kita juga bisa makan besar, ya nggak?”

Setengah jam kemudian..

Kucing 1: “Nyampe kapan nih kita nunggu disini? Tambah laper, Sob.”

Kucing 2: “Sabar, bentar lagi juga pasti ada makanan buat kita, kok.”

Kucing 1: “Apa meong kita kurang kenceng, Sob?”

Kucing 2: “Mungkin iya. Kalau gitu, kita meong yang kenceng sampe makanan kita dateng, Ok?”

Kucing 1 dan 2: “MEONG,, MEONG,, MEONG!!“

“BYUUUURRRR!!” (Disiram si tukang warung).

Kucing 1: “Gue bilang juga apa Sob, lain kali kita cari tempat makan yang enakan, deh. Masa setiap kali mangkal di warung nasi malah kena siram. Nggak gue banget, deh.”

Kucing 2: “Eerrrgghh. Bukan karena itu kita kena siram, tapi karena suara lo yang nggak banget, tau?”

Kucing 1: “Masa, sih?”

Kucing 2: “Eeerrgghhh!!”

6. Makan di Restoran Mewah

Gareng masuk restaurant fine dining dan mesen lengkap dari tea Lipton anget, appetizer, desert, dan bandrek hangat. Dengan gagah ia duduk menanti. Tea Lipton anget datang, tapi Gareng kaget ngeliat jempol kanan si waiter masuk ke tea Liptonnya.

Gareng: “Eh, gila ah tapi ‘ga sengaja kali.”

3 menit kemudian sop jamurnya diantar, astaga jempolnya juga nyemplung! Masih sabar Mas Gareng walau udah kesal, tapi ini kan resto fine dining gak bisa marah-marah seperti di warteg langganannya.

Gareng: “Sabarrr Mas,” (dalam hati)

Abis sup diangkat mangkoknya dan datang spaghetti.

Gareng: “Brengsek, jempolnya masuk juga. Wah ini sudah Kelewatan.”

Tapi karena lapar ditahannya amarahnya dengan niat nanti mau manggil manajer resto. Dilahap spaghetti dan matanya mulai jelalatan nyari mas manajer. Habis spaghetti, dinantikannnya bandrek dan..

Gareng: “Setan! Sialan ni pelayan. Jempolnya ikut juga masuk ke bandrek hangat. Ehm manajer sini!”

Manajer: “Ada apa Pak?”

Gareng: “Itu anak buahmu gila. Masak jempol tangan kanannya masuk kesemua masakan dan minuman yg kupesan!”

Manajer: “Ah masa pak? Pelayan sini kamu, apa benar jempolmu kamu masukkan?”

Pelayan: “Ya, Pak.”

Manajer: “Edan kamu, kenapa begitu? Kan udah diajarin tempo hari ga boleh!”

Pelayan: ”Jempol saya keseleo Pak, kata dokter mesti diangetin terus, lah masakan kan anget, jadi saya cemplungin aja.”

Gareng: ”Kurang ajar kamu, mau angettt ya? Kalau mau anget tak ajarin, masukin tuh jempol ke lobang pantat, anget disitu. Kurang asem!”

Pelayan: “Iya Pak, saya tahu, kalau lagi nungguin makanan di dapur, saya masukkan jempolnya di situ dulu.”

7. Makan: Beli Bubur

Bagong: “Buk Jualan apa? nih kok sepi yang Beli.”

Penjual: “Ini jualan Bubur kang.”

Bagong: “Oalah Bubur ya, 1 ya Bu dimakan sini”.

Penjual: “Bubur apa kang? Bubur kacang ijo, bubur ketan Hitam, apa bubur ayam??”

Bagong: “Yang enak yang mana buk?”

Penjual: “Ohh Semua enak, Sesuai Selara akang, pengenya yang mana?”

Bagong: “Yaudah dicampur aja ya buk, bubur kacang Ijo + ketan hitam + ayam ya.”

Penjual: “Tapi sayang sekali kang!!”

Bagong: “Sayang gimana Bu?”

Penjual: “BUBURNYA SUDAH HABIS kang.”

Bagong: “Ooo,, KAMPRET!!”

8. Makan: Ada Yang Ganjil Dengan Makanannya

Ada pria yang sedang makan siang di restoran, tapi ada yang ganjil dengan makanan yang disajikan. Lantas dia pun memanggil pelayan restoran tersebut untuk menegur karena kesal.

Pelayan: “Apakah semuanya baik-baik saja, tuan?”

Si pria: “Tidak ada apa-apa. Semuanya baik ko dan tampaknya sup ini juga sedap. Tapi maukah kamu mencicipinya untuk ku?”

Pelayan: “Maaf tuan, saya tidak mungkin mencicipi makanan yang disajikan untuk tamu. Itu sudah peraturan, tuan. Maaf.”

Si pria: “Tenang, saya tidak akan bilang ke siapa pun. Tolonglah cicipi saja sup ini.”

Pelayan: “Mmmm.. Adakah sesuatu yang salah dengan sup yang kami hidangkan, tuan?”

Si pria: “Tidak, tidak ada yang salah dengan sup nya kok. Tetapi mau kah kamu mencicipinya untuk ku?”

Pelayan: “Baiklah, baiklah, mana sendoknya tuan?”

Si pria: “TANYA AJA TUH MA EMAK LOE!! DARI TADI GUE MAU MAKAN KAGAK ADA SENDOKNYA.. DASAR LOE!! NYURUH GUE MAKAN SOP PANAS INI MAKE TANGAN LANGSUNG, HAH!! SENDOKNYA MANA??

9. Makan Siang Di Proyek Pembangunan

Disebuah proyek pembangunan apartement, ada 3 orang tukang yang lagi makan siang.

Tukang 1: “Ya ampun! roti isi telor lagi!! TELOR TELOR TELORRR terussss! kalo besok gue masih dibawain roti isi telor lagi gue bakalan loncat dari gedung atas!”

Tukang 2: “NASI UDUK, NASI UDUK, NASI UDUK terus! bisa gila nih gue! kalo besok masih nasi uduk, gue bakalan bunuh diri!”

Tukang 3: “ROTI SELAI KACANG?, tiap hari gue makan roti selei kacang!, kalo besok masih selei kacang juga gue bakalan ikutan loncat bareng elo berdua!!”

Besokannya, si tukang pertama dibawain roti isi telor lagi, tukang kedua, bawa nasi uduk lagi, dan tukang ketiga juga roti selei kacang lagi, akhirnya, mereka bertiga loncat dari gedung.

Dipemakaman, ke 3 istri tukang2 itu, sediiiihhhhh banget,

Istri 1: “Kalo aja saya tau dia ngga mau makan roti isi telor, pasti udah saya bikinin yang laen.”

Istri 2: “Kalo aja dia bilang dia bosen sama nasi uduk, pasti ngga bakalan begini jadinya.”

Istri 3: “Saya bingung kenapa suami saya bunuh diri, dia selalu bikin bekalnya sendiri.“

10. Ingin Makan Mangga Muda

Seorang anak duduk diam dengan wajah tertunduk di sudut rumah.

Ibu: “Ada apa nak, dari tadi pagi diam aja kayak ada beban berat dihati kamu?”

Anak: “Bu, saya mau jujur tapi Ibu jangan marah ya!”

Ibu: “Iya nak, jujur aja. Karena kejujuran selalu lebih baik.”

Anak: “Kayaknya saya hamil bu.”

Ibu: “Ngomong apa sih kamu? Pamali ngomong gitu.”

Anak: “Beneran bu, soalnya sudah 3 hari ini saya mual-mual.”

Ibu: “Nggak mungkin nak!”

Anak: “Buuu, hari ini saya ngidam pengen makan mangga muda.”

Ibu: “Istigfaaaarrrr Mono, kamu nggak mungkin hamil. Dasar banciiiii!! Sono ke lampu merah ngamen biar dapat duit.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar