Sabtu, 26 November 2016

Cerita Humor Jalan-jalan yang kocak

Cerita Humor Jalan-jalan yang kocak
Dibawah ini  Cerita Humor Jalan-jalan yang kocak, tentunya anda penggemar humor tidak akan melewatkannya.

1. Nama Jalan Di Jakarta

Seorang turis bule datang yang baru pertama kali datang ke Jakarta sedang berjalan-jalan untuk mengenal nama jalan-jalan yang ada. Saat istirahat, turis bule itu bertanya kepada seorang teman pemandunya.

Turis: “Saya heran dengan orang Indonesia, apakah bisa menghafal nama jalan yang begitu panjang?” keluh turis bule itu.

Pemandu: “Nama jalan yang mana, Sir?”

Turis: “Nama jalan, “Jalan Pelan-Pelan, Banyak Anak Menyeberang.”

2. Anak TK

Anak-anak TK sedang berjalan-jalan menjelajahi museum untuk mengamati benda-benda purbakala. Kemudian mereka melihat mumi.

Anak 1: “Wah, muminya seram ya.”

Anak 2: “Iya, seram!”

Anak 1: “Terus, angka 2250 SM itu maksudnya apa?”

Anak 2: “Mungkin itu dulu nomor plat mobil yang nabrak dia sampai tewas.”

3. Cerita Lucu Waktu Jalan Jalan Ke Mall

Waktu jalan-jalan ke Australia Ateng menubruk seorang bule sewaktu jalan-jalan di mall.

Ateng: “I, I’m sorry, Sir.”

Bule: “I’m sorry, too.”

Ateng: “I’m sorry three.”

Bule: “What are you sorry for?”

Ateng: “I’m sorry five.”

Bule: “Are you sick?”

Ateng: “I’m seven.”

Akhirnya sibule pun sadar dan meninggalkan Ateng itu sambil tersenyum kecut.

4. Melihat Pasien

Pada suatu hari, ada seorang dokter RSJ sedang jalan-jalan melihat ada seorang pasien yang membawa sikat yang diikat dengan tali.

Dokter: “Halo , Apa kabar anjingmu? Sedang kau bawa jalan-jalan ya?”

Pasien: “Dokter gimana sih, ini kan sikat yang diikat dengan tali?”

Dokter: (Di dalam hati) “Oh, berarti ini pasien udah normal.”

(Begitu dokter pergi),

Pasien: “Hihihihihi, Kita berhasil menipu si dokter, Bleki!”

5. Menjaga Keperawanan

Seorang ibu yang sudah lama menjadi janda, memberi pesan kepada anak perempuannya yang masih Gadis.

Ibu: “Nak, Tolong dijaga baik-baik keperawanan kamu, jangan sampai jatuh sebelum kamu menikah!”

Gadis: “Baik bu, akan aku jaga dengan baik.”

Suatu hari sang anak lagi jalan-jalan, tetapi sepanjang jalan sang anak selalu nengok ke belakang dan jalan pelan-pelan. Ditengah perjalanan ia bertemu seorang pemuda kampungnya.

Pemuda: “Kanapa jalanmu sambil nengok belakang, ada apa?”

Gadis: “Anu mas, aku takut keperawananku jatuh.”

Pemuda: “Oohh, gitu toh! Gimana kalo kamu ikut aku biar keperawananmu aku dipaku pakai jarum pentul biar gak jatuh!?

Gadis: “Beneran mas? Aku mau!”

Sampe dirumah sang pemuda, mereka melakukan pemakuan pake ‘jarum pentul’ punya sang pemuda.

Gadis: “Mas, Kog sakit sih?”

Pemuda: “Iya, karena jarum pentulnya besar, biar kuat dan enggak jatuh lagi kalau kamu jalan!.”

Seusai peristiwa tersebut, baliklah anak gadis itu kerumahnya. Sampainya dirumah, ia langsung menemui ibunya.

Gadis: “Bu, Sekarang aku enggak takut lagi keperawananku jatuh karena tadi udah dipaku biar kuat dan enggak bisa jatuh.”

Ibu: “Di paku!”

Gadis: “Iya, pakai jarum pentul punya anak kampung desa sebelah! Jarumnya kuat dan besar, kata anak kampung itu biar kuat dan enggak jatuh lagi.”

Mendengar perkataan anaknya seketika ibunya pingsan.

6. Hewan Berbicara

Petruk baru saja dibelikan mobil mewah oleh ayahnya. Dia pun membawa mobil tersebut kepada teman-temannya dan mengajak temannya jalan-jalan. Disebuah jalan desa yang masih lenggang Petruk ngebut.

Tiba-tiba Petruk membanting setirnya, karena ia hampir menabrak seekor kucing yang lagi menyeberang jalan. Namun kucing itu tak juga beranjak dari depan mobil Petruk. Petruk pun deg-deg-an bukan main. Setelah beberapa saat kucing itu menyumpah,”DASAR ANAK MUDA BODOH!”. Alangkah terkejutnya Petruk dan teman-temannya, baru saja mereka menyeksikan kucing yang sedang marah-marah dan mengumpat.

Petruk: “Gila, man! Masa ada kucing bisa bicara!”

Kuda: “AKU SENDIRI JUGA HERAN!” (yang kebetulan lewat disamping mobil Petruk).

Petruk: “!!??”

7. Ke Taman

Di suatu sore yang sangat indah, Gareng berniat mau jalan-jalan ke taman buat ngerasain sejuknya tempat tinggalnya saat sore hari. Dia sengaja ke taman naik sepeda biar sehat dan bebas dari polusi. Pas udah nyampe di taman, Gareng ngeliat ada temen baiknya, si Bagong yang lagi nangis tersedu-sedu. Karena gak tega ngeliat temennya itu nangis begitu, akhirnya Gareng coba menghibur.

Gareng: “Gong, ente nangis kenapa??”

Bagong: “Motor gua diambil.”

Gareng: “Diambil sama siapa? sama maling? ya ampunn, lu sabar ya Gong, emang kalo emg udah bukan rejeki lu mau gimane lagi, ikhlasin aja ya.”

Bagong: “Bukan, tapi diambil sama yang punya, kan gua minjem.”

Gareng: “#$%^&*(#$%^&*)$%^&*”

8. Kerangka Jalan-Jalan

Sebuah kerangka berjalan menyusuri jalan yang kosong. Tiba-tiba ia melihat kerangka lain membawa sebuah batu nisan.

Kerangka 1: “Hei, apa yang kau lakukan?”

Kerangka 2: “Hanya berjalan-jalan.”

Kerangka 1: “Mengapa membawa batu nisan, sobat?”

Kerangka 2: “Untuk jaga-jaga jika ada razia kartu identitas.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar