Sabtu, 26 November 2016

Cerita Humor tentang belajar masak yang kocak

Cerita Humor tentang belajar masak yang kocak
Dibawah ini Cerita Humor tentang belajar masak yang kocak, tentunya anda penggemar humor tidak akan melewatkannya.

1. Belajar Masak

Ibu: “Nak ikuti perintah ibu ya.”

Anak: “Ya bu.”

Ibu: “Pertama taruh wajan di atas kompor terus nyalakan komp0rnya., setelah itu tuang minyak ke wajan, jangan terlalu banyak.”

Anak: “Ya sudah bu.”

Ibu: “Setelah panas masukan bawang merah yang sudah diiris. Tunggu sampe matang baru masukan bumbu halus.”

Anak: “Ya sudah bu.”

Ibu: “Kalau sudah tunggu sebentar.sampai bumbu matang dan baunya harum. Kalau sudah harum masukan santannya.”

Anak: “Iya sudah bu.”

Ibu: “Aduk aduk sampai santan mendidih.”

Anak: “Sudah mendidih bu..”

Ibu: “Kalo sudah mnddih kasih salam.”

Anak: (Ngedeketin mukanya ke wajan) “ASSALAMU ALAIKUUM..”

2. Kisah Lucu Masak-masak VS Sepak Bola

Suatu Hari sepasang suami istri berebut remot TV. Si istri ingin menonton acara masak-masak Sedangkan sang suami ingin menonton pertandingan sepak bola. Karena mereka sama-sama tak mau mengalah, akhirnya chanel
tv berganti-ganti terus sedikit-sedikit acara masak-masak sedikit-sedikit sepak bola bunyi tv itu pun tak
menentu. seperti ini…

“Satu kilo daging ayam DITENDANG ANDIK DANN GOLL, lima potong bawang putih TERKENA OFFSIDE, daging direbus oleh ‘WASIT’ sampai empuk. Masukan kayu manis dan ‘KARTU KUNING’ secukupnya. ‘BOLA DIBAWA LALU’ direbus
separuh masak. Lalu ‘KEEPER’ ditusuk hingga seperti sate jika ‘PENJAGA GARIS OFFSIDE MENGANGKAT BENDERA’ tanda sate sudah masak.”

Tetangga Sebelah: “BUSEETT.. ACARA APAAN NTUHH!!!??”

3. Gara-gara Masakanku

Dua orang sahabat saling membagi cerita setelah sekian lama tidak bertemu. Masing-masing bercerita masa lalunya. Omas yang sudah menjanda mengawali ceritanya.

Omas: “Gara-gara masakanku suamiku pergi meninggalkanku!”

Temannya: “Apa?? Dia menceraikanmu karena masakanmu nggak enak??”

Omas: “Tidak,, Dia meninggal setelah memakan masakanku..”

4. Si Juru Masak

Berkat kepintarannya memasak Mono diterima bekerja sebagai koki di kapal induk Amerika Serikat. Tapi serdadu-serdadu yang semuanya orang bule itu selalu mempermainkan pria Asia ini, menjahilinya setiap saat. Kadang ketika memasak lampu dipadamkanlah, atau blender disembunyikanlah. Tapi lama-lama para tentara itu merasa kasihan juga kepada koki Mono. Mereka lalu menemuinya.

Tentara: “Maaf ya Mono kami selama ini mempermainkan kamu. Kami janji tidak akan melakukannya lagi dehh..”

Mono: “Kalian janji tidak akan memadamkan lampu lagi?”

Tentara: “Janji.”

Mono: “Janji tidak akan ngumpetin blender lagi?”

Tentara: “Janji.”

Mono: “Ya sudah,, Saya juga janji tidak akan mengencingi makanan lagi.”

5. Masak: Keluarga Pelupa

Suatu hari sepasang suami istri yang sudah lama menikah, berencara untuk berlibur ke sebuah vila di ciwidey jawabarat bersama anak-anaknya. Perlengkapan untuk Liburan sudah di siapkannya sang istri, dan merekapun segera berangkat menuju daerah yang mereka tuju. Di Tengah perjalanan menuju ciwidey sang istri terlihat tampak gelisah, darah di mukanya membias terlihat tampak pucat,,

Suami: “Mamah kenapa gelisah seperti itu? Kenapa sih mah?”

Istri: “Tadi Mamah lg masak air pa! kompornya lupa mamah matiin.. Ayo, Kita pulang lagi pa ! nanti rumah kita kebakaran.”

Dengan segera suaminya memutar balik kendaraanya menuju rumah, Tetapi tiba-tiba dia memutar balik mobilnya dan meneruskan perjalanannya menuju ciwidey sambil menatap istrinya dan tersenyum.

Istri: “Loh,, pah, ko malah di putar balik lagi? gimana kalo terjadi sesuatu dengan rumah kita pah?”

Suami: “Tenang aja Bu.. Tadi papah, lupa mematikan keran WC jadi gk bakalan kebaran mah.”

6. Masak Apa Hari Ini?

Gareng: “Dokter, sepertinya istri saya punya masalah dengan pendengarannya.”

Dokter: “Ooo ya? Bisa Pak Gareng jelaskan lebih lagi agar saya mengerti keadaan istri Bapak?”

Gareng: “Begini, Dok. Saya bingung karena setiap kali saya berbicara dengan istri saya harus dalam jarak dekat. Sedikit jauh saja dia tidak membalas perkataan saya.”

Dokter: “Baiklah, kalau begitu sebaiknya Bapak pulang dan ketahui dengan jelas sejauh apa istri Bapak bisa mendengar Bapak. Setelah itu, Bapak bisa membawa istri Bapak kemari dan saya akan memeriksanya.,”

Pak Gareng pun segera pulang ke rumah. Sesampainya di depan pintu rumah ia berteriak.

Gareng: “Sayang, aku pulang! Hari ini kamu masak apa?” (Tidak ada jawaban dari istri) Sayang, aku pulang! Hari ini kamu masak apa?” (Lagi-lagi tidak ada jawaban dari sang istri).

Sambil menggeleng-geleng kepala lalu menghela nafas, Pak Gareng masuk ke ruang keluarga yang lokasinya lebih dekat dengan dapur. Tersenyum miris, Pak Gareng berdiri di pintu dapur, memandang sang istri yang membelakanginya dan sedang memasak.

Gareng: “Sayang, aku pulang! Kamu masak apa hari ini?”

lagi-lagi ia tidak mendengar balasan istrinya. Pak Gareng mendekat dan merangkul istrinya dari belakang sambil kembali bertanya dengan lebih lembut.

Gareng: “Sayang, aku pulang. Kamu masak apa hari ini?”

Istri: “Untuk keempat ribu kalinya, aku bilang, aku masak sup! Dasar orang tua bonge (Budeg)!!”

7. Kisah Lucu Tipe Cewek Menurut Juru Masak Terkenal

Rudi Choiruddin yang merupakan seorang juru masak, bintang iklan dan presenter di TV Swasta, ketika diminta komentarnya tentang wanita mengatakan bahwa wanita itu ibarat makanan, ada banyak tipe dan rasanya.

Pertama: Tipe rendang padang. Wanita ini judes, galak, pedas omongannya, tapi jujur, apa adanya. Mau menangnya sendiri tapi juga mau nolong orang lain, paling nggak dengan cara negor kejelekan orang tersebut.

Kedua: Tipe bubur ayam. Kalu baru kenal orang ini ramah, hangat, bersahabat. Tapi kalau udah lama jadi dingin dan hambar.

Ketiga: Tipe sayur bening. orangnya lugu, polos, nggak neko-neko, nggak romantis, tapi perlu juga sebagai penambah vitamin. Bisa dinikmati waktu panas maupun dingin.

Keempat: Tipe kepiting rebus. Tipe ini keras luarnya, tapi dalamnya lembut dan nikmat. Jadi harus perlu kesabaran dan kekuatan (paksaan) untuk menghancurkan kulit luarnya. Barulah dapat dinikmati kenikmatan daging didalamnya.

Kelima: Tipe asinan Bogor. Perlu kalau kita lagi suntuk, karena orangnya mengasikkan. Bisa membuat mata dan hati menjadi segar kembali.

Keenam: Tipe babat goreng. Wanita ini kenyal, susah dipahami, tapi kalau sudah lama kenal jadi ingin nambah lagi karena rasanya yang gurih dan nikmat.

Dari berbagai tipe wanita di atas, kata Rudi yang penting bukan suka atau enak yang mana karena semua makanan itu sama enaknya dan manfaatnya. Jadi supaya sehat, nasehat Rudi selanjutnya kita harus menikmatinya semuanya. Kalau dikejar waktu (umur) makan aja bubur ayam yang hangat. Cepat membuatnya. Kalau abis patah hati makan asinan Bogor supaya segar kembali. Jadi sesuaikan dengan waktu dan kebutuhannya. Tetapi, ungkap Rudi sebagai penutup, jangan semuanya dimakan sekaligus. Bisa bisa bukan jadi sehat malah sakit perut. Selain itu kan juga berat di ongkos.

8. Masak Jeroan Di Mesir

Ini adalah kisah Petruk ketika belajar jadi Mahasiswa di Mesir, beserta teman karibnya di pesantren yaitu Si Gareng..!!

Waktu itu, tahun 90-an, jerohan sapi tak ada harganya di Kairo, Mesir, karena dianggap hanya anjing yang layak memakannya. Tapi bagi santri-santri Jawa, jelas itu makanan bergizi. Diantara penggemar berat jerohan sapi sekaligus ahli memasaknya adalah Gareng. Pembagian tugas pun diatur. Karena lebih ahli tentang seluk-beluk pasar, Petruk bertugas belanja, sedang Gareng menjadi kokinya.

Jerohan sapi berhasil diperoleh dengan harga amat murah dari seorang jagal. Malahan, karena rutin berbelanja jerohan sehingga berteman akrab dengan si jagal, lama-lama digratiskan. Hanya saja, si jagal terheran-heran dengan konsumsi jerohan yang begitu banyak dan kontinyu.

Tukang Jagal: “Memangnya kamu pelihara anjing berapa?” tanyanya.

Petruk: (Garuk-garuk kepala) “Yaa.. ada lah..”

Singkat cerita, setelah empat tahun di Kairo, Gareng pindah ke Baghdad untuk ngambil S2. Tak ada lagi koki, Petruk pun berhenti belanja jerohan. Cukup lama Petruk tak bertemu si jagal langganannya, sampai suatu hari kepergok tak sengaja.

Tukang Jagal: “Hai, apa kabar?”

Petruk: “Baik. Bagaimana denganmu?”

Tukang Jagal: “Alhamdulillah.. Kamu kok nggak pernah ngambil jerohan lagi? Memangnya sudah nggak pelihara anjing lagi?”

Petruk: “Sudah pindah ke Baghdad..”

9. Masakan Khas Sebuah Rumah Makan

Lelaki buta memasuki rumah makan. Semar pemilik rumah makan sekaligus berperan sebagai pelayan datang sambil menyodorkan daftar menu.

Si Buta: “Saya orang buta, tentu saja tidak bisa membaca daftar menu, tolong bawakan sendok kotor yang telah dipakai pengunjung sebelumnya dan saya akan menciumnya. Dari situ nanti saya akan tahu masakan apa yang enak untuk dipesan,”

Semar: “Baik,, ini Pak sendok kotornya.”

Si Buta: (Sambil menciumnya) “Baik.. Saya pesan pepes ikan mas dan sayur asam”.

Dengan agak terperanjat Semar menulis pesanannya. Menu itu memang menjadi pesanan favorit rumah makan itu. Beberapa hari kemudian, lelaki buta tersebut datang lagi. Sekali lagi Ia minta sendok bekas pakai untuk dibaui, tetapi bukan yang habis dipakai untuk makan pepes dan sayur asam. Hanya ada satu sendok yang
habis dipakai untuk menu lainnya.

Si Buta: “Bau sendok ini enak juga, sepertinya habis dipakai untuk makan ayam bakar dengan lalapan dan sambal terasi.”

Semar mengiyakan dan lelaki buta pun memesan masakan itu. Lelaki buta untuk ketiga kalinya datang lagi dikemudian hari. Ia datang lebih awal ketika belum ada satu pengunjungpun yang datang sehingga tidak ada bekas sendok pakai yang bisa disodorkan. Entah darimana datangnya tiba-tiba sifat iseng Semar muncul. Ia mendatangi isterinya yang berperan sebagai tukang masak didapur. Disodorkannya sebuah sendok,,

Semar: “Nunung, kamu usapkan sendok ini dianu-mu.”

Nunung: “Apa-apaan sih, Mas??!!”

Semar: “Udahlah nurut aja demi kemajuan rumah makan kita”

Nunung pun menurut, lalu mengusapkan sendok di “anu-nya” dan mengembalikannya ke Semar. Dibawanya sendok tersebut ke lelaki buta yang sedang duduk menunggu. Begitu Ia membauinya, sambil mengusap keningnya,,

Si Buta: “Haahh!! Nunung kerja disini,..??

10. Kisah Lucu Kehabisan Gas Untuk Memasak

Suatu hari aku laper banget dan pengen banget makan Indomie. Kemudian aku segera menuju dapur dan segera ambil sebungkus indomie. Segera saja kompor gas aku nyalain untuk masak indomienya..

“CEklekk.. ceklekkk.. weh kok nggak mau nyala juga sih? huft.. bete banget nih. Ternyata gas nya habis. huft..”

“Eh.. suara apaan tuh.. kok rame banget yah?”

“KEBAKARAN!! Ada kebakaran!! hoiii..”

Ternyata tetangga sebelah rumahnya ada yang kebakaran!! Hmm..Lalu aku bergegas mengambil panci & air dan indomie sebungkus tanpa babibu aku langsung berlari menuju TKP kebakaran. Dan akhirnya.. akupun bisa memasak indomieku di sana..

11. Masak Menu Special

Dulu setiap hari sabtu jadwalku memasak untuk santri sepondok. Esok hari biasanya saya ke Pasar Jongke untuk belanja sayur, bumbu dan minyak goreng. Kebetulan menu saya itu berhubungan dengan Terong. Setelah pulang dari pasar, langsung saja saya menuju dapur untuk mempersiapkan menu makan siang berupa kuah santen Terong. Di tengah-tengah mengiris Terong, kulihat Sandal Jepit butut warna ungu. Spontan sandal itu saya ambil, saya cuci, dan kuiris-iris lebih kecil. Saat memasak, irisan sandal ikut kumasukkan juga dalam kuah. Setelah matang tak lupa kusajikan masakan kami di meja makan Bu Yati. Dan keesokan harinya..

Bu Yati: “Mas, masakan terongmu enak sekali, tapi sayang kurang empuk. Jenis terong apa yang kamu masak?”

Saya: “Ibu, terong yang saya masak itu jenis sandal Jepit”.

Bu Yati: “Walah.. Le.. Le.. Sandal Jepit, pantas kelot-kelot. Jangan diulangi lagi ya..”

Saya: “Siap..!” (Sambil ngloyor pergi, dengan perasaan puas, bisa ngerjain orang sepondok dan Bu Yati).

12. Masak: Kakak Dan Adik

Pada suatu hari seorang Kakak bercerita pada Adeknya..

Kakak: “Aku punya 4 cerita dek. Cerita 1, Suatu hari ada seorang Ibu menyuruh Bapak membeli ikan bawal untuk di masak. Tapi, Bapak membeli Ikan Bandeng. ”

Ibu: “Pak Kenapa beli Ikan Bandeng??”

Bapak: “Diam kau.. Bapak ini yg beli bukan ibu..”

Kakak: Cerita 2, Si Ibu masak tapi Si Bapak merasa tidak enak

Bapak: “Bu, masakannya kok tidak enak?”

Ibu: “Diam kau! Ibu ini yang masak bukan bapak..”

Kakak: “Cerita 4.,,”

Adek: “Lho cerita 3 mana?”

Kakak: “Diam Kau!! Kakak yang cerita, bukan adek!!”

1 komentar: