Sabtu, 26 November 2016

Cerita Humor tentang belajar yang kocak

Dibawah ini Cerita Humor tentang belajar yang kocak, tentunya anda penggemar humor tidak akan melewatkannya.

1. Belajar Menulis

Seorang anak yang baru saja masuk Sekolah Dasar (SD) ketika pulang sekolah ditanya oleh kedua orang tuanya

Ibu: “Belajar apa kau hari ini nak?”

Anak: “Belajar menulis bu.”

Ayah: “Apa yang kau tulis nak?”

Anak: “Tidak tau yah, aku belum belajar membaca.”

2. Anak Sekolah Belajar Bahasa Inggris

Suatu hari di kelas sedang mempelajari bahasa inggris, dan untuk mengetes para muridnya guru tersebut menanyai setiap murid yang hadir.

Guru: “‘WORK’ artinya kerja, kalau ‘WORKING’ artinya bekerja, Paham anak-anak??”

Murid2: “Paham..!!”

Guru: “Sekarang kalian cari kata lain, mulai dari Ateng.”

Ateng: “‘SING’ artinya nyanyi, jadi ‘SINGING’ artinya bernyanyi.”

Guru: “Pinter, sekarang Mono?”

Mono: “‘SONG’ artinya LAGU jadi kalau ‘SONGONG’ artinya BELAGU!”

3. Belajar Peribahasa

Di Kelas Bahasa Indonesia SMA Bulugan, Pak Guru Semar sedang mengajar Peri-bahasa, kemudian dia memberikan soal ke murid-murid di kelas:

Semar: “Anak-anak coba kalian lanjutkan peribahasa ini, Guru kencing berdiri, murid kencing..?”

Petruk: “Murid kencing berlari!”

Semar: “Salah!”

Gareng: “Murid kencing di celana!”

Semar: “Goblok, salah!”

(Ruang kelas jadi hiruk pikuk, sebab murid pada kebingungan) Tiba-tiba si Nunung mengangkat tangan,

Nunung: “Murid kencing bernanah !!”

Semar: “Hah..!, apa artinya itu?”

Nunung: “Artinya, waktu acara kemping minggu kemaren saya lihat Pak Guru Semar kencing berdiri dibawah pohon mangga, sedangkan hari ini si Ateng nggak masuk sekolah, menurut keterangan dokter dia sakit kencing nanah ..!”

Semar: “..?”

Murid: “Hore.. hore seratus!”

4. Belajar Berhitung Dengan Guru Genit

Bu Guru: “Anak2 ayo kita belajar berhitung!!”

Murid: “YA BU!!!”

Bu Guru: “Coba Bagong kamu jawab pertanyaan ibu, berapa hasil dari 5 x 5 = ?”

Bagong: “GAK TAU BU!”

Bu Guru: “Kok gak tahu?”

Bagong: “GAK TAU kenapa ibu begitu cantik.”

Bu Guru: “Ouhhh mmuaach mmuacch.”

Bu Guru: “Heh lo muka semplak jawab pertanyaan ibu, berapa hasil dari 9x9x8x7:5 = ?”

Mono: “Busetttt kurang banyak Bu!!”

Bu Guru: “Dasar kamu ya, bukannya jawab malah ngelunjak!! (PlAKKkk kena gampar kiri-kanan)”

Bu Guru: “Ok sekarang kamu muka jamban.. berapa hasil dari 896×7:7×2= ??”

Ateng: “Haaahhh GAK TAU BU!!! ”

Bu Guru: “Dasar gublokkkk kamu ya!!!” (KEplAakkKK kena gampar kiri-kanan-atas-bawah)

Bu Guru: “Nah sekarang kamu ya imut, 5+5 = ??”

Bagong: “DELIMA BU!!!”

Bu Guru: “kok delima?”

Bagong: “DELIMA aku tanpamu bu.”

Bu Guru: “Oouh co cweet amat kamu.. MMuuaaccchhh”

Mono Dan Ateng: “Gebukin aja yok nih Guru sama si kamprett.”

5. Belajar: Kaki Kuda

Suatu pagi didalam kelas yang penuh ceria, anak anak bersiap untuk belajar. Pelajaran pertama adalah Matematika, ibu guru masuk kedalam ruangan disambut salam dari murid muridnya. Sebelum pelajaran dimulai ibu guru bertanya kepada murid muridnya.

Guru: “Anak anak, siapa yang pernah melihat kuda..??”

Murid: “Saya,.!!”

Guru: ” Sekarang ibu mau tanya,..Kuda kakinya ada berapa coba,.??”

Murid: “Emmmmpppaaattttt,..!!”

Guru: “Sekarang coba kita hitung bersama sama..”(sambil mengeluarkan gambar kuda dan memajangnya di papan tulis)

Guru: “Semuanya lihat kegambar ya.. kaki depan kuda ada berapa coba,..??”

Murid: “Duuaaaa..”

Guru: “Kaki Belakang,.??”

Murid: “Duuuuaaaaa,..”

Guru: “Kaki kanannya ada berapa,..??”

Murid: “Duuuaaa..”

Guru: “Kaki kirinya berapa..??”

Murid: “Duuuuaaa..”

Guru: “Sekarang jumlah kakinya ada berapa..?”

Murid: “Delapan,.”

Guru: “Delapan apa empat,.??”

Murid: “??!!??”

6. Belajar Korupsi

Bagong adalah anak seorang pejabat negara yang bertugas dalam bidang keuangan. Kebetulan, Bagong pun merupakan bendahara di sekolahnya. Suatu hari, ia ketahuan menggunakan uang kelas itu untuk keperluan pribadi. Dipanggillah ia ke ruang guru.

Guru: “Mengapa kau gunakan uang itu untuk kepentinganmu sendiri? Padahal itu kan uang milik temanmu! Apakah kau sedang terdesak?”

Bagong: “Tidak, Bu..”

Guru: “Lalu mengapa? Cepat katakan! Jika tidak,akan saya laporkan kepada ayahmu!!”

Bagong: “Laporin aja, Bu! Toh ayah saya yang mengajarkannya kepada saya.”

7. Belajar Mengajar

Bu Guru: “Sebutkan binatang yang bisa hidup di dua alam?”

Bagong: “Katak! Di darat dan di air.”

Bu Guru: “Baguusss. Coba kamu Ateng sebutkan contoh lainnya binatang yang hidup di dua alam?”

Ateng: “Babi ngepet Bu! Di alam nyata dan alam goib! Ekekekek..”

Bu Guru: (Keselek penggaris)



8. Pelajaran Biologi

Bu Guru: “Sekarang sebutkan binatang yang alat kelaminnya di punggung?”

Ateng: “Huahahah kalo pipis muncrat ke udara dong Bu?”

Bagong: “Ngaco nih Ibu, mana ada binatang kelaminnya di punggung?”

Bu Guru: “Ada loh!”

Gareng : “Apaan Bu?”

Bu Guru: “Kuda lumping!”

Ateng: (Mikir lama)

kemudian kelas bubar..

9. Belajar: Sekolah Dasar Kurang Ajar

Ibu Guru: “Apa lagu kebangsaan Indonesia?”

Petruk: “Parah deh Ibu, lagu kebangsaan Indonesia aja sampai ga tau?!”

Gareng: “Dengar ya Bu, kami ke sekolah tuh ingin belajar, bukan untuk ditanya-tanyain ­seperti ini. Mumet ndasku!”

Mono: “Kalo banyak nanya mendingan Ibu jadi polisi aja.”

Bu Guru: (jejelin kapur satu-satu)

10. Belajar: Siswa Ganteng

Bu Guru: “Baik, sebelum pulang ada yang mau bertanya?”

Ateng: “Saya Bu!”

Bu Guru: “Iya, apa pertanyaannya?”

Ateng: “Maukah Ibu jadi pacarku?”

Bu Guru: “Orang kayak kamu mau jadi pacar Ibu? Huek! Ga pentes!”

Ateng: “Trus orang ganteng kayak saya ini pantesnya jadi pacar siapa dong Bu?”

Bu Guru: “Kamu ini bandel sekali! Sekolah itu yang bener. Belajar dengan serius. Punya cita-cita ga sih kamu?”

Ateng: “Punya dong Bu..”

Bu Guru: “Apa cita-citamu?”

Ateng: “Dulu cita-cita saya ingin jadi pilot, tapi semenjak masuk sekolah dan ketemu Ibu, cita-cita saya berubah ingin membahagiakan Ibu..

Bu Guru: “Ateng..!! Kamu kalo masih suka godain Ibu, Ibu akan panggil kepala sekolah!”

Ateng: “Dih jangan dong Bu, panggil Mas aja biar lebih mesra..”

Bu Guru: “Ampun Tuhan!” (pingsan manja)

11. Belajar Lawan Kata

Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi. Guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti dan disegani oleh semua murid telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan.

Murid-murid: “Selamat pagi, Bu Guru!”

Bu Guru: “Mengapa bilang selamat pagi saja? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?”

Murid-murid: “Selamat pagi, siang dan sore Bu guru..”

Bu guru: “Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu! Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus didengar dan penuh makna? Lagipula ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan.”

Murid-murid: “Selamat sejahtera Bu Guru!”

Bu guru: “Sama-sama, duduk! Dengar sini baik-baik. Hari ini Bu Guru mau menguji kalian semua tentang perlawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kamu semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?”

Murid-murid: “Mengerti Bu Guru..”

Guru: “Pandai!”

Murid-murid: “Bodoh!”

Guru: “Tinggi!”

Murid-murid: “Rendah!”

Guru: “Jauh!”

Murid-murid: “Dekat!”

Guru: “Berjaya!”

Murid-murid: “Menang!”

Guru: “Salah itu!”

Murid-murid: “Betul ini!”

Guru (geram): “Bodoh!”

Murid-murid: “Pandai!”

Guru: “Bukan!”

Murid-murid: “Ya!”

Guru (mulai pusing): “Oh Tuhan!”

Murid-murid: “Ya Hamba!”

Guru: “Dengar ini.. ”

Murid-murid: “Bicara itu..”

Guru: “Diam!!”

Murid-murid: “Ribut !!!”

Guru: “Itu bukan pertanyaan, bodoh!!”

Murid-murid: “Ini adalah jawaban, pandai!!”

Guru: “Mati aku!”

Murid-murid: “Hidup kami!”

Guru: “Saya rotan baru tau rasa!!”

Murid-murid: “Kita akar lama tak tau rasa!!”

Guru: “Malas aku ngajar kalian!”

Murid-murid: “Rajin kami belajar bu guru…”

Guru: “Kalian gila semua!!”

Murid-murid: “Kami waras sebagian!!”

Guru: “Cukup! Cukup!”

Murid-murid: “Kurang! Kurang!”

Guru: “Sudah! Sudah!”

Murid-murid: “Belum! Belum!”

Guru: “Mengapa kamu semua bodoh sekali?”

Murid-murid: “Sebab saya seorang pandai!”

Guru: “Oh! Melawan, ya??!!”

Murid-murid: “Oh! Mengalah, tidak??!!”

Guru: “Kurang ajar!”

Murid-murid: “Cukup ajar!”

Guru: “Habis aku!”

Murid-murid: “Kekal kamu!”

Guru (putus asa): “O.K. Pelajaran sudah habis!”

Murid-murid: “K.O. Pelajaran belum mulai!”

Guru: “Sudah, bodoh!”

Murid-murid: “Belum, pandai!”

Guru: “Berdiri!”

Murid-murid: “Duduk!”

Guru: “Bego kalian ini!”

Murid-murid: “Cerdik kami itu!”

Guru: “Rusak!”

Murid-murid: “Baik!”

Guru (stres): “Kamu semua ditahan siang hari ini!!”

Murid-murid: “Dilepaskan tengah malam itu!!”

Bu Guru: “???&^&*(#%!!!”

12. Belajar: Persiapan Ujian

Semar: “Gareng, bukannya besok elu ujian?”

Gareng: “Iya, bener! Emangnya kenapa, Bang? Emang ada masalah gituh?”

Semar: “Yeee, elu mah! Gua kan sebagai kakak harus ngingetin elu sebagai adik buat belajar!”

Gareng: “Emang kalo besok ujian, harus belajar gituh, Bang?”

Semar: “Elu ini gimana sih? Yaiyalah harus belajar, Garenggg!”

Gareng: “Gareng baru tau tuh, kalo mau ujian harus belajar, Bang!”

Semar: “Trus kalo nggak belajar, elu mau ngapain, Gareng?”

Gareng: “Yang Gareng tau sih dan Gareng kerjain selama ini, kalo ujian itu harus diisi, bukan dibelajarin, Bang!”

Semar bingung sama polah adik bungsunya yang bandel keblinger..

13. Belajar Memasak

Untuk mengisi waktu libur di rumah, banyak para ibu yang mengajari putrinya untuk memasak didapur. Berbagai masakan dan bumbu-bumbu yang diperlukan diajarkan oleh sang ibu kepada putrinya.

Ibu: “Nak ikuti perintah ibu ya..”

Anak: “Ya bu..”

Ibu: “Pertama taruh wajan di atas kompor terus nyalakan kompornya., setelah itu tuang minyak ke wajan jangan terlalu banyak..”

Anak: “Ya sudah bu..”

Ibu: “Setelah panas masukan bawang merah yang sudah diiris.. tunggu sampe matang baru masukan bumbu halus..”

Anak: “Ya sudah bu..”

Ibu: “Kalau sudah tunggu sebentar.. sampai bumbu matang dan baunya harum.. kalau sudah masukan santannya..”

Anak: “Iya sudah bu..”

Ibu: “Aduk-aduk sampai santan mendidih..”

Anak: “Sudah mendidih bu..”

Ibu: “kPetruk sudah kasih salam..”

Anak: (ngedeketin mukanya ke wajan) “ASSALAMU’ALAIKUUM..”

Ibu: “Haaa.. WA’ALAIKUM SALAM (sambil tersenyum..)

14. Belajar Menghitung

Ada seorang anak perempuan berumur lima tahun bernama Ratmib29. Ia bukan hanya imut, tetapi juga cantik dan pintar. Sebentar lagi Ratmib29 akan masuk TK, karena itu, sang ibu mencoba untuk mengajarinya pelajaran hitung-menghitung sedikit demi sedikit.

Ibu: “Ratmib29, malam ini kita belajar hitung-menghitung, ya.”

Ratmib29: “(Mengangguk)”

Ibu: “Anak pintar! Baik, kita belajar menghitung satu sampai sepuluh dulu, oke?”

Ratmib29: “Ah itu sih gampang, Bu. Ratmib29 sudah bisa. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.. 10.”

Ibu: “Wooooww, anak Ibu pintar sekali! Sekarang, coba lanjutkan hitungan kamu.”

Ratmib29: “Jack, Queen, King, As..”

Ibu: %?#$@!&^

15. Belajar: Menghafal Pancasila

Di desa suka maju, terdapat SD suka mundur.. Suatu pagi di SD suka mundur di ruangan kelas 5..

Guru: “Anak anak sekarang pelajaran PPKN, silahkan buka buku kalian di halaman 5, bab 2.. Tapi sebelumnya ibu mau ngetest kalian dulu.. Petruk.. Coba kamu berdiri dan sebutkan PANCASILA dari sila pertama sampe sila yang ke 5..”

Petruk: “Saya lupa bu guru..”

Bu guru: “Apa..?? dasar kamu.. Pokoknya kamu Ibu tugaskan untuk mencari dan menghafal PANCASILA di rumah..”

Setelah pulang ke rumah, Petruk bertemu ayahnya yang sedang baca koran..

Petruk: “Yah, sila pertama PANCASILA apa..??”

Ayah: “DASAR BODOH KAMU.. MAKANNYA BELAJAR..!!”

Petruk: “Oooo..”

Petruk pun pergi ke dapur untuk bertanya pada ibunya.. Namun ternyata ibunya sedang makan ayam goreng..

Petruk: “Ma, sila ke dua PANCASILA apa..??”

Mama: “Hhhmmmm..lumayan juga rasanya..”

Setelah itu Petruk pergi ke ruang nonton dan bertanya pada kakaknya yang sedang menonton salah satu acara gosip yg menggosipkankan salah satu pelawak yaitu Gareng.

Petruk: “Kak, sila ke 3 PANCASILA apa..??”

Kakak: “Gareng.. PRIKITIIIIIEEEWW..!!”

Setelah mendapat 3 sila PANCASILA, Petruk pun berjalan – jalan ke luar rumah untuk mencari udara segar. Di tengah perjalanan, Petruk bertemu dengan pengamen..

Petruk: “Bang.. sila ke empat PANCASILA apa..??”

Pengamen: “Emang betull.. tul.. betul.. tuuulll..”

Akhirnya Petruk pun pulang ke rumahnya.. Tapi dalam perjalan pulang, Petruk bertemu dengan anak nakal yang memukuli Mono.

Mono: “Awas kamu… saya aduin sama ayah saya kamu..”

Petruk: “Hei.. tunggu dulu.. Sila Ke 5 PANCASILA apa..??”

Anak nakal: “Siapa takut..?? Saya tunggu kamu sama si bapak botak Di lapangan..”

Akhirnya Petruk pun pulang ke rumahnya dengan merasa senang karena telah mendapatkan jawaban dari tugasnya.. Besok paginya di kelas Petruk..

Bu guru: “Selamat pagi anak2..”

Anak2: “Pagi buuu..!!”

Bu guru: “Petruk,bagaimana..?? Kamu sudah tau sila2 PANCASILA..??”

Petruk: “Sudah bu..!!”

Bu guru: “Klo begitu, silahkan berdiri dan sebutkan dari sila pertama..”

Petruk: “(Sambil berdiri penuh percaya diri) “DASAR BODOH KAMU..MAKANNYA BELAJAR.!!”

Bu guru: “PPLLLAAAKKKK..!”

Petruk: “Hmmmm…Lumayan juga rasanya..”

Bu guru: “Siapa yang ajarin kamu begitu..??”

Petruk: “Gareng.. PRIKITIEEEEWWWWWW..!!”

Bu guru: “Dasar anak bandel kamu ya..!!”

Petruk: “Emang betuull.. tttuull.. betul.. tttuuuuuullll..!!”

Bu guru: “Awas kamu, Ibu aduin kamu ke kepala sekolah..”

Petruk: “Siapa takut..?? Saya tunggu kamu sama si bapak botak di lapangan..”

Bu guru: “+_)(*&^%$#@!~`-=?/><,.”

16. Kisah Lucu Belajar Bahasa Jepang

Ditangkep polisi: Ka zhi doku aza ne.

Orang edan: Ora na ta warase.

Orang berbulu: Monyet ni ye.

Tanda-tanda panuan: Yu gata gata.

Obral besar: Takazhimura.

Laper (sedikit): Ka zhi kue aza.

Laper (banget): Sikate abizh deh.

Mobil mogok: Akina soakne.

Orang kurang ajar: Mu shi di karate

Baru gajian: Doku na ba nyake.

Belom gajian: Tong pez ni ye.

Belom mandi: Baw takse dapne.

Bohong melulu: Tukan tepu.

Cewek kece: Azhika di li hate.

Cewek matre: Nicewe berate diong kose

Curigaan: Yakiniku dong.

Ngeborong di mall: Ngabizhin doku aza ni.

Pingin minggat: Kaburaza ah.

Suka nyeleweng: Tak zhetie.

Ibu hamil baring dipantai: kukira kura kura.

17. Belajar Matematika

Pada hari Senin, Pak Bagong yang merupakan seorang guru matematika ingin menguji pemahaman siswa-siswanya setelah belajar materi penjumlahan dan pengurangan. Berikut percakapan Pak Bagong dan Siswa-siswanya.

Pak Bagong: “Baru saja kita belajar materi penjumlahan dan pengurangan, sekarang Bapak akan menguji kalian semua dengan soal cerita, apakah kalian siap?”

Siswa-siswa : ”Siaappp!!”

Pak Bagong: “Kemarin Septi mempunyai uang Rp 1500 dan Septi menggunakan uangnya untuk membeli bakso seharga Rp 750, lalu berapa uang kembaliannya?”

Siswa-siswa: “Rp 750 Pak.”

Pak Bagong: “SALAH, yang benar Rp 250.”

Siswa-siswa: “Kok bisa Pak?”

Pak Bagong: “Kan uang yang Septi berikan ke tukang bakso Rp 1000, hahahaa kena kalian semua.”

Siswa-siswa: “Wuuuuuu, bapak ni..”

18. Belajar Ukuran Sudut Segitiga

Pada hari Selasa, Bu Omas dan siswa-siswanya belajar matematika. Mereka Belajar tentang sudut segitiga.

Bu Omas: “Anak-anak sudut ABC sama dengan 60 dera..?”

Siswa-siswa: “jat.”

Bu Omas: “Sudut BAC sama dengan 60 dera..?”

Siswa-siswa: “jat.”

Bu Omas: “Jadi kedua sudut itu sama be..?”

Siswa-siswa: “jat”

Bu Omas: “huss,, salah.. yang benar adalah kedua sudut itu sama besar.”

19. Belajar Segitiga Sama Kaki

Pada hari kamis Pak Bagong dan siswa-siswanya belajar matematika. Ketika sedang belajar, Pak Bagong menunjuk salah satu murid yg bernama Ateng untuk menggambar.

Pak Bagong: “Ateng, coba kamu buat segitiga sama kaki!”

Ateng: “Maaf pak, saya kan tidak bisa membuat segitiga sama kaki., tapi saya bisanya menggambar segitiga sama tangan.”

Pak Bagong: “hehhh.. kamu ni ada-ada saja Ateng.”

Ateng: “Hehee.. maaf Pak,, itu cuma main-main saja.. baiklah Pak, akan saya buat.”

20. Belajar Komputer Bersama

Ada sepasang teman karib yang lagi belajar komputer bersama, yang satu belum begitu familiar tentang penggunaan tool tool yang ada di computer. Sebut saja si Bagong dan Gareng.

Bagong: “Boleh tanya gak Reng,,? Fungsi dari ENTER apa sich,,?”

Gareng: “Kayaknya sich buat mempercepat Program Gong..!!”

Bagong: “Hah,, memepercepat gimana Reng???”

Gareng: “Ya kerjanya biar cepet Gong,, kalau lama bukan ENTER namanya, tapi ENTAR…!!”

Bagong: “Hahahaha.. bisa aja loe.. boleh Tanya lagi ga..? Aku masuk di internet, aku cari cari Facebook.com,, kok ga ada mulu yah.” knapa tuh Reng??

Gareng: “Di depanya sudah di ketik WWW nya belum,,?”

Bagong: “Belum Reng.. Emangnya harus,,? Emang apaan sih WWW itu,,??

Gareng: “Ehmm.. kasih tau ga yach..? Ya pokoknya kalau mau masuk website ya harus ketik WWW dulu,,
kalau ga salah, itu singkatan dari Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,”

Bagong: “Owh gitu yach Reng..? jadi harus salam dulu,,? Keren yach..”

21. Belajar Soal Cerita Matematika

Guru: “Anak-anak, kita Latihan soal Matematika yaa..”

Murid (kompak): “Iya buu..”

Guru: “Jika tante kalian memberi 2 permen kepada kalian, kemudian di tambah lagi dengan 5 permen, ditambah lagi 10 permen, di tambah lagi 25 permen maka jawabannya adalah?”

Murid menjawab dengan semangat: “Terimakasih Tanteee!!”

Guru: “(Nelen penghapus).”

22. Kisah Lucu Pelajaran Bahasa Inggris

Setelah kupikir-pikir lagi bahasa inggris itu lucu dan rumit juga. Bagaimana tidak? misalnya huruf dobel oo dibaca u, seperti book dibaca buk. Gak hemat huruf. Kadang-kadang huruf yang sama malah dibaca berbeda, misalanya CUT (dibaca kat), sedangkan PUT dibaca tetap put juga, kenapa ngga pat?. Sedangkan AIR malah artinya UDARA, PUPPY (baca papi) artinya anak anjing. Kalau Buffalo (baca bafalo atau bapak lo) artinya kerbau. Kalau COW (baca kau) artinya sapi. Jadinya: Papi anak anjing, bapak lo kerbau, kau sapi.

Contoh lainnya: Mau bilang satu buku dalam bahasa inggrisnya adalah a book, kalau dua buku harus bilang two books. Mengapa kok ditambah s segala? Sedangkan tomato jika lebih dari satu tidak boleh tomatos harus ditambah es menjadi tomatoes. Setahu saya kalau tomat ditambah es menjadi es tomat!

23. Belajar Geografi

Guru: “Bogor dijuluki sebagai Kota Hujan, kalau Cirebon??”

Murid: “Kota Udang.”

Guru: “Bandung disebut kota apa?”

Murid: “Kota Kembang.”

Guru: “Kota yang bisa dimakan?”

Murid: “Ambon, Jogja, Sumedang, Roma.”

Guru: “Kota yang setiap hari kotor??”

Murid: “Bekasi, karena ada tempat pembuangan sampah.”

Guru: “Bukan itu.. di luar negeri adanya.”

Murid: “Baghdad karena di sana perang terus.”

Guru: “Salah.. yang benar Kualalumpur.”

Murid: “Oh iya juga yaa..”

24. Belajar Membuat Kalimat

Seorang guru Bahasa Indonesia meminta kepada salah satu muridnya untuk membuat contoh kalimat sempurna yang di dalamnya terdapat kata ‘BAYI’.

Siswa: “Saudara perempuanku telah menikah kemarin..”

Gurun: “Mana kata ‘bayi’ yang diminta??”

Siswa: “Bayinya akan muncul setelah 9 bulan lagi kira-kira..”

25. Belajar: Ilmu Pengetahuan

Guru: “Anak-anak, Indonesia terletak antara dua samudra dan dua..?”

Murid: “Benuaaa..!”

Guru: “Salah! Yang benar Indonesia terletak diantara dua samudra dan dua-duanya amatlah dalam..!!”

Guru: “Sekarang flora dan fauna. Kalau ikan paus binatang mamalia, buaya binatang reptilia, kambing binatang herbivora. Sedangkan macan adalah binatang..?”

Murid: “Carnivora..!!”

Guru: “Kalian ini memang bodoh.. Macan adalah binatang yang amat menakutkan..!!”

Murid: “??!!..”

26. Belajar: Siswa yang Malas

Ada seorang siswa yang sangat malas ke sekolah, sebut saja namanya budi. Ketika dia datang, langsung dihadang oleh gurunya sembari dan bertanya..

Guru: “Semar, kenapa kamu tidak pernah datang ke sekolah 1 minggu terakhir ini?”

Semar: “Saya tidak datang karena hujan, bu!!”

Guru: “Kalau hujan tidak berhenti selama 1 bulan, apa artinya itu, Mar?”

Semar: “Itu artinya banjir, bu!!”

27. Belajar Cara Membuat Bayi

Suatu ketika seorang anak SD yang masih duduk di Kelas 1 baru balik dari sekolahan..

Anak: “Ibu Cobalah ditebak! Tadi di sekolahan kami dibagi beberapa kelompok pasangan, siswa perempuan dengan siswa lelaki, dan di suruh belajar bagaimana cara buat bayi hari ini!”

Si Ibu sangat terkejut namun tetap berusaha terlihat tenang.

Ibu: “Waaaah, itu sangat menarik nak! Bagaimana kalian membuat bayi itu?”

Anak: “Sederhana kok Bu,, kami cuma di suruh menyusun huruf mulai dari B lalu A kemudian Y dan terakhir I.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar