Sabtu, 26 November 2016

21 Cerita Humor Nakal

21 Cerita Humor Nakal
Dibawah ini 21 Cerita Humor Nakal, tentunya anda penggemar humor tidak akan melewatkannya.

1. TNI AD

2 orang wanita tinggal bertetangga, janjian untuk clubbing bareng.

Ditempat dugem, mereka berdua minum minuman keras sampe mabok berat..

Pulang dari clubbing, mereka pun jalan kaki. Dan Tiba-tiba mereka kebelet
kencing. Karena jalan pulangnya ngelewatin kuburan, akhirnya mereka berdua
memutuskan untuk kencing di kuburan.

(Sesaat setelah kencing).

Istri 1: “Eh, lo nge-lapnya pake apa?”

Istri 2: “Pake CD gw aja, Ntar langsung gw buang. Kalo Lo?”

Istri 1: “Wah, CD gw mahal, mana baru beli lagi. Sayang ahh. Tapi pake apaan ya?”

Istri 2: “Pake itu aja tuh! (Sambil nunjuk kertas karangan bunga di atas batu
nisan).

Dengan cuek, Istri 1 ngambil kertas karangan bunga itu buat nge-lap. Dan
mereka pun pulang. Besok paginya para suami yang kesel nge-liat kelakuan istri2 mereka, berbincang-bincang lewat pagar rumah.

Suami 1: “Kayaknya istri-istri kita harus dilarang dugem deh!”

Suami 2: “Iya pak, masa tadi malam aja, istri saya pulang ngga pake CD! Dikemanain tuh CD!”

Suami 1: “Masih mending pak. Waktu istri saya tidur, di selangkangan istri saya malah ada kartu ucapannya yang isinya (DARI KAMI SEMUA ANGGOTA KOREM TNI – AD. KAMI TAKKAN PERNAH MELUPAKANMU).”

2. Ganti Posisi

Pada suatu hari ada seorang suami yang menggugat cerai istrinya ke pengadilan daerah. Di pengadilan, dia diberikan beberapa pertanyaan.

Pak Hakim: “Apakah anda benar-benar serius untuk menceraikan isteri Anda?”

Suami: “Serius Tuan Hakim.”

Pak Hakim: “Mengapa?”

Suami: “Karena ia diperkosa, Tuan Hakim.”

Pak Hakim: “Hah? Bukankah Anda harus membelanya. Bukan menceraikannya?”

Suami: “Seharusnya Pak Hakim. Tapi, saya lihat dia sempat gonta ganti posisi.”

Pak Hakim: ?????

3.  Dicoblosin Pake Peniti

Pasien: “Dok, anak saya umurnya 5 tahun, nakalnya nggak ketulungan.”

Psikiater: “Nakal bagaimana, Pak.”

Pasien: “Dia membuat pembantu kami hamil.”

Psikiater: APAA? Ini kasus yang serius ya rupanya. Bagaimana ceritanya anak
5 tahun bisa membuat pembantu anda hamil!

Pasien: “Wah, nakal sekali Dok, Masa stock kondom saya semuanya dicoblosin pake peniti.”

4. Kasih Kepastian

Dalam sebuah angkot, ada seorang Ibu muda sedang menyusui anaknya,
disampingnya duduk seorang anak muda sebut saja namanya Gareng. Melihat si bayi tidak mau menyusui,

Ibu: “Jika kamu gak mau, nanti saya kasih sama Om sebelah lho.”

(Mendengar itu).

Gareng: (Hanya senyum senyum).

Beberapa saat kemudian Si bayi melepas lagi “Susunya”.

Ibu: “Ih kamu nakal ya, sekali lagi kamu melepasnya, aku benar kasih sama Om
sebelah” (Dengan nada serius).

(Mendengar itu).

Gareng: (Melotot dan menelan ludah).

Hal itu terus berulang beberapa kali.

Gareng: (Ngga sabar) “Mbak, kapan nih ngasihnya sama saya, kayaknya dari tadi saya sudah nunggu tapi kok gak dikasih, rumah saya sudah jauh kelewatan nih, kasih kepastian dong”.

Ibu Muda: ^%@&#

5. Cerita Lucu Lebah Nakal

Sepasang suami istri sedang berjemur (Naked) di pinggir pantai. Entah dari
mana, tiba2 ada seekor lebah masuk ke dalam vagina si istri. Karena mereka
berdua gak bisa mengeluarkan lebah tersebut, maka dibawalah ke klinik.

Sampe di klinik, si dokter mencoba mengeluarkan lebah tersebut pake pinset
(penjepit).

Dokter: “Pak, ini pinsetnya kurang panjang. Lebahnya gak bisa diambil pak.”

Suami: “Waduh, jadi gimana dong, dok?”

Dokter: (Mikir) “Begini deh. Lebah kan suka madu. Nah sekarang bapak olesin
sedikit madu ke ujung p*n*s bapak, lalu masukin ke vagina istri bapak. Kalo
lebahnya sudah berasa nempel di p*n*s bapak, bapak tarik deh. Gampang kan?”

Suami: “Iya ya. Saya coba deh.”

Akhirnya dicoba sama si suami. Tapi lebahnya gak keluar juga.

Suami: “Gimana nih dok?”

Dokter: “Mmhh, gimana kalo saya yang coba?”

Suami: “Hmm, iya deh. Silahkan.”

Akhirnya gantian si dokter memasukkan itunya.

Tapi si suami lama2 curiga. Kok udah 15 menit masih belum dilepasin juga.
Akhirnya setelah 20 menit baru dilepasin.

Suami: “Gimana, kok lama banget sih?”

Dokter: “Begini pak. Itu lebah pinter banget. Dipancing pake madu gak mempan.
Lama2 saya kesel, saya gencet-gencet aja tuh lebah. Eh ternyata dia bisa
menghindari semua gencetan saya. Akhirnya saya gak tahan lagi, yaudah, saya
tenggelemin aja itu lebah, pasti sekarang udah mati!”

6. Kerja Lembur

Pada suatu hari di perkomplekan Bumi Alam Indah Permai, terdapat satu keluarga kecil yang sangat bahagia dan seorang pembantu yang bernama Oneng, yang membantu mereka mengerjakan aktifitas sehari hari. Dan pada suatu saat pembantu itu minta sama istri majikan nya, ingin di naikan gajih nya yang sudah lama gak naik naik. Istri majikan nya pun heran kenapa gajih nya mendadak pengen di naikan. Istri majikan nya pun bertanya kepada Oneng.

Majikan: “Oneng kenapa kamu mendadak pengen naik gajih?”

Oneng: “Saya kan udah lama kerja sama ibu dan kata Bapak masakan aku lebih enak dari ibu.”

Majikan: “Iya terus.”

Oneng: “Kata Bapak kalo beres beres tuh lebih rapian saya ketimbang ibu.”

Majikan: “Ya, ya, ya, udah cuma segitu ajah?”

Oneng: “Gak bu ada satu lagi.”

Majikan: “Apa itu.” (Sambil kesal).

Oneng: “Saya suka kerja lembur bu.”

Majikan: “Kerja lembur apa? (Sambil heran).

Oneng: “Kerja lembur sama Bapak di ranjang kalo ibu sedang ke luar kota.”

Majikan: “Apah Oneengg.”

7. Istri Jelek Jadi Cantik

Pak Kiayi Semar: “Murid-muridku! Jika kelak kalian tiba saatnya mencari istri, kalian hendak memilih istri yang cantik tapi nakal, atau istri yang tidak cantik tapi sangat taat beragama?”

Nggak satupun dari para santri murid-murid Kiyai Semar yang mampu menjawab pertanyaan sulit tersebut, suasana hening, sunyi, senyap. Hingga pada kira-kira 5 menit kemudian, Gareng, salah seorang santri paling bandel tapi pintar mengacungkan tangannya.

Gareng: “Pak Kiayi! Kalo dihadapkan pada pertanyaan sulit seperti itu, maka saya akan mencari dan memilih istri yang cantik tapi nakal!” (Dengan suara yang cukup lantang).

Pak Kiayi Semar: “Waduh! Alasan kamu memilih istri yang seperti itu apa coba, Gareng?”

Gareng: “Begini, Pak Kiayi! Saya mempunyai alasan yang bisa dipertanggung-jawabkan. Kalo istri cantik tapi kelakuannya jelek, bandel, nakal dan saya sebagai suami berusaha dengan sekuat tenaga, disertai doa yang terus-menerus, maka lama kelamaan bisa jadi istri yang sholehah!” (Memberi penjelasan dengan sedikit berfilsafat).

Pak Kiayi Semar: “Oh gitu? Terus kenapa memangnya dengan istri yang tidak begitu cantik?”

Gareng: “Gini, Pak Kiayi! Sampai saya muntah darah berdoa dan sampe jungkir balik kita berusaha buat menjadikan istri jelek menjadi cantik, adalah perbuatan yang sia-sia, Pak Kiyai!” (Dengan lantang dan penuh keyakinan).

Pak Kiayi Semar: (Tepok Jidat) “&@#%$”

8. Kakak Tua yang Nakal

Seorang wanita selalu pergi ke tempat kerja dengan melewati jalan yang sama. Di jalan itu terdapat sebuah ‘pet shop’ dan ada seekor burung kakaktua yang
bertengger di depan toko.

Saat melewati toko itu,

Burung kakaktua: (Berteriak) “Hei cewek! Kamu benar-benar jelek!”

Anda bisa bayangkan betapa marahnya sang wanita itu. Setiap pergi dan pulang kerja, cacian kakaktua itu terus didengar. Akhirnya suatu hari, kemarahannya meledak. Dia mendatangi ‘pet shop’ itu dan mengancam akan membunuh burung kakaktua itu, jika masih mengeluarkan makian yang menyinggung perasaannya. Pemilik toko menenangkan wanita itu dan berjanji akan membuang kata-kata jelek itu dari mulut kakaktua.

Keesokan harinya. Saat dia berangkat kerja dan melewati ‘pet shop’ itu,

Burung kakaktua: (Menyapa dengan manis) “Hei, cewek!”

(Terdiam sejenak). Lalu burung itu melanjutkan.

Burung: “Ah, kamu sudah tahu kalimat berikutnya!”

9. Teka teki Lucu Tentang Nakal

BINTARO: Biar Nakal Tapi Romantis

PONTIANAK: Pokoknya Tidak Akan Nakal

MEDAN: Mau Enak Dan Jadi Nakal

SWAN: Suka WAnita Nakal

Kalo cowok, makin kaya makin nakal. Kalo cewek, makin nakal makin kaya.

10. Anjing Nakal

Seorang nenek buta sedang jalan-jalan dengan anjing peliharaannya. Karena sang nenek yang tidak bisa melihat maka selama perjalanan dirinya dituntun oleh sang anjing. Kemudian keduanya pun hendak menyebrangi sebuah jalan raya yang sedang padat. Awalnya sang anjing masih setia berjalan di depan sang nenek, tapi tiba-tiba anjing itu berlari dan meninggalkan nenek di tengah jalan.

Pengendara mobil: “Heh kalo nyebrang pake mata!”

Seorang pengendara mobil yang hampir menabrak nenek itu. Sambil marah-marah pengendara mobil itu keluar dari mobilnya dan memastikan bahwa mobilnya tidak lecet.

Nenek: (Ketakutan).

(Hanya diam ditempat tidak bergerak).

Pengendara mobil: “Buta ya, Nek! Untung mobil saya ga kenapa-kenapa!”

Saat si pengendara melihat mata sang nenek, akhirnya dia menyadari bahwa nenek
tersebut memang buta. Segera dia merasa bersalah telah memarahi nenek itu.

Pengendara mobil: “Eh. Maaf, Nek saya tidak tahu. Kalau nyebrang jalan kok sendirian?”

Nenek: “Sebenarnya saya tadi tidak sendirian, saya menyebrang bersama anjing saya tapi sekarang dia entah ada dimana.”

Pengendara mobil: “Anjing nenek sudah ada disebrang jalan, tuh disana. Yasudah sini saya saja yang sebrangkan.”

Pengendara tadi akhirnya membantu nenek menyebrangi jalan. Sesampainya di
seberang jalan si nenek malah mengeluarkan roti dalam tasnya dan memanggil
nama anjing peliharaannya.

Nenek: “Oneng, oneng.”

Pengendara mobil: “Loh anjing nakal begitu kok malah dikasih roti sih, Nek?” (Heran).

Nenek: “Saya cuma mau tau dimana kepalanya biar bisa saya pukul! Dasar anjing nakal!”

11. Membasahi Jari

Ada sepasang suami istri baru yang belum lama menikah sedang berbaring berduaan di atas ranjang. Karena si istri sudah merasa ngantuk, maka si istri tidur terlebih dahulu. Akan tetapi, si suami masih saja membaca buku yang belum sempat diselesaikannya.

Selama membaca, si suami terus menerus memasukkan tangannya ke dalam celana dalam istrinya dan mencelupkan jari ke kolam istrinya tersebut. Setelah mencelupkan jari ke kolam istrinya, dia terus melanjutkan aktifitas membaca bukunya. Karena suaminya terus menerus mencelupkan jari ke kolam istrinya, tidak lama kemudian istrinya merasa terangsang dan gairah untuk berhubungan intim pun mencapai puncak, segera si istri bangun dan duduk di samping suaminya sambil membuka baju dan celananya.

Melihat kelakuan istrinya tiba-tiba membuka baju dan celananya secara tiba-tiba,

Suami: (Heran) “Mama sedang apa? Kenapa mama tiba-tiba membuka baju dan celana?”

Istri: (Menjawab dengan nada nakal) “Dari tadi papa terus menerus mencelupkan jari ke kolam mama, kan aku jadi terangsang. Papa kalau mau ngajak berhubungan intim yah bilang-bilang donk. Jangan langsung pemanasan gitu.”

Suami: “Loh, papa enggak ngajak apa-apa kok.”

Istri: “Terus, ngapain papa mencelupkan jari ke kolam mama daritadi?”

Suami: “Papa cuma mau membasahi jari papa saja kok, biar bisa membalik halaman pada buku yang sedang seru papa baca ini.”

Istri: “#$@!”

12. Melindungi Godaan Cowok Nakal

Bu Guru: “Petruk, tugas kamu sini bawa ke depan.”

Petruk: “Ini Bu.” (Nyodorin pedang).

Bu Guru: “Astaganaganteng! Buat apa pedang? Tugasmu Petruk, tugas!”

Udin: “Iya pedang inilah tugas saya Bu! Karena tugas saya
adalah melindungi Ibu dari godaan cowok-cowok nakal!”

Bu Guru: “Ohh Petruk.” (Gigitin meja).

13. Putri Ibu

Dilarang mengaktifkan HP saat jam pelajaran adalah aturan mutlak di setiap sekolah. Tapi Gareng, si murid yang terkenal nakal melanggarnya. Alhasil,
Garengpun dipanggil ke ruang guru BP dan hapenya disita. Parahnya, di ponsel
Gareng banyak tersimpan gambar, foto dan video hot alias film bokep.

Guru BP: “Astaghfirullah, Gareng! Ini gambar apaan?”

Gareng: “Itu gambar materi pelajaran biologi tentang alat repruduksi, Bu.”

Guru BP: (Geleng-geleng kepala) “Bukan begini cara mempelajari alat
reproduksi, Nak.”

Gareng: “Oh gitu ya, Bu? (Berlagak pilon) Jadi harus dengan cara lain ya?”

Guru BP: “Benar sekali. Kalo nyimpen foto dewasa mesum kayak gini, itu bukan
cara belajar biologi yang benar. Kan masih banyak cara yang lain.”

Gareng: (Manggut-manggut) “Misalnya praktek langsung ya, Bu? Tenang aja, kalo
soal itu saya sudah mempelajarinya dengan Nunung, putri Ibu.”

Guru BP: (Langsung pingsan).

14. Lem Super Glue

Pada suatu pagi, seorang anak kecil keluar dari kamarnyam,

Anak kecil: “Nek, mana papa dan mama?”

Nenek: “Mereka masih di dalam kamar cu!”

Anak kecil: (Tertawa).

Kemudian sarapan sendirian lalu pergi bermain. Ketika pulang, hari sudah siang.

Anak kecil: “Nek, dimana papa dan mama?”

Nenek: “Mereka masih di dalam kamar cu!”

Anak kecil: (Tertawa geli).

Lalu makan siang dan pergi lagi bermain. Pada sore harinya si anak baru pulang. Sebelum mandi,

Anak kecil: “Nek, mana papa dan mama?”

Nenek: “Dari pagi, mereka masih di kamar cu!”

Anak kecil: (Kembali tertawa geli)

Nenek: “Kenapa sih kamu tertawa terus?” (Keheranan).

Anak kecil: “Semalam kan papa masuk kamarku minta gel pelembab kulit, tapi saya kasih lem super glue”

Nenek: “DASAR CUCU KURANG AJAR!”

15. Ngintip Celana Dalam

Disebuah desa ada satu jembatan untuk melintasi sungai. Dibawah sungai tersebut sering berkumpul laki-laki nakal yang sedang mandi sambil mengintip celana dalam setiap wanita yang melewati jembatan itu dari bawah.

Yati Pesek: “Mas, kamu kalau mau lewat jembatan ini jangan pake rok lagi! nanti dilihatin loh celana dalam kamu sama anak-anak yang mandi disungai.

Omas: “Tenang saja Sek, mereka tidak akan bisa mengintip lagi celana dalamku.”

Yati Pesek: “Loh kenapa bisa?”

Omas: “Feelingku benar, mereka yang dibawah pastinya berniat buat ngintip CD
ku karena aku memakai rok. Makanya tadi aku berani lewat sana Sek, soalnya aku
gak pake celana dalam. Jadi mereka gak akan bisa ngintip celana dalamku.”

Yasi Pesek: (Jatuh pingsan).

16. Santri Nakal

Santri “Bagong” yang suka jahil sama pak kyai,suatu saat Bagong menyembunyikan
sepasang sendal pak kyai, lalu pak kyai memanggil salah satu santrinya di
halaman pesantren.

Pak kyai: “Anak2,ada yang liat sandal abah tidak?”

Bagong: “Di smbunyiin Oneng bah, anak santri putri! Pak.”

Pak kyai: “Gong tolong ambilkan ke sebelah!”

Bagong langsung bergrgas menemui Oneng di aula sebelah.

Bagong: “Oneng, aku disuruh abah nyium kamu, boleh gak?”

Oneng: “Gak boleh!”

Bagong: (Sambil berteriak) “Gak boleh bah!”

Pak kyai: (Langsung teriak) “Kasih dong Oneng!”

Bagong: “Tuh denger sendiri kan?”

Si Oneng pun memberikan pipi kananya.

Bagong: “Yang kirinya dong!”

Oneng: “Gak boleh!”

Bagong: (Teriak lagi) “Yang satunya lagi gak boleh bah.”

Pak kyai: “Jangan gitu dong Oneng. Kasih semuanya aja!”

Oneng: “Nih sekalian sama bibirnya biar kamu gak teriak minta lagi!”

Bagong: “Alhamdulilaah yah sesuatu banget.”

17. Tuhan Hilang

Sepasang suami istri mempunyai dua anak laki-laki, usia 8 dan 10 tahun, dan mereka terkenal sangat nakal. Jika terjadi keributan di daerah mereka, kedua orang tersebut sudah pasti ikut terlibat.

Si orang tua sangat frustasi melihat kenakalan kedua anak mereka. Sang ibu telah mendengar bahwa di kota mereka ada seorang Pendeta yang telah berhasil dalam mendisiplinkan anak-anak di masa lalu, jadi dia bertanya kepada suaminya apakah mereka perlu memanggil Pendeta tersebut untuk menangani kedua anak mereka?

Si suami: “Kita memang harus menyerahkan mereka kepada Pak Pendeta tersebut. Saya sudah benar-benar kehilangan kesabaran.”

Ketika si orang tua menemui Pak Pendeta tersebut, Pendeta setuju untuk berbicara dengan anak-anak tersebut, tetapi diminta untuk menangani mereka secara individu (Satu per satu). Pendeta dipanggil ke rumah dan Si anak yang berusia 8 tahun terlebih dahulu bertemu dengan Pak Pendeta.

Pendeta: (Duduk) “Anak yang manis, Engkau pasti tahu siapa itu Allah?” (Dengan tegas).

Anak: (Tak menjawab).

Pendeta: (Dalam nada yang lebih tegas) “Dan tentunya engkau tahu di mana Allah?”

(Sekali lagi anak itu tidak berusaha untuk menjawab).

Pendeta: (Mengangkat suaranya dengan nada lebih tinggi) “Kamu tahu kan di mana TUHAN?”

Akhirnya si Anak tersebut berlari menuju kamar, membanting pintu dan berusaha untuk bersembunyi, Kakaknya mengikutinya ke dalam kamar

Kakak: “Apa yang terjadi.”

Adik: “Kita berada dalam kesulitan BESAR saat ini!”

Kakak: “Memangnya kenapa?” (Dengan serius)

Adik: “Tuhan hilang dan mereka pikir kita melakukannya.”

Kakak: “Wah, gawat!”

18. Guru dan Si Anak Nakal

Suatu ketika, ibu guru dan murid-murid sedang bertanya jawab dalam bidang studi IPA.

Guru: “Benda apa yang bisa dihisap, anak-anak?”

Gareng: “Coklat!”

Guru: “Iya benar!”

Omas: “Permen!”

Guru: “Betul!”

Petruk: “Lampu!”

Guru: “Lho kok bisa?”

Petruk: “Soalnya kalo malam-malam, emak saya suka bilang sama bapak saya begini, ‘pak em, matiin lampunya, nanti saya hisap’.”

Guru: “%&#$!”

19. Pasien dan Suster yang Nakal

Semar sakit, dan berkunjung ke praktek seorang dokter. Kebetulan, dokter sedang keluar, tetapi juru rawatnya sangat cantik dan berambut pirang,

Nunung: “Mungkin saya bisa menolong. Masuklah ke kamar periksa, dan tinggalkan semua pakaian Anda.”

Lima menit kemudian, Nunung meletakkan tangannya yang halus ke tenggorokan Semar.

Nunung: “Coba bilang, tiga puluh tiga pelan-pelan.”

Semar: “Ti-ga-pu-luh-ti-ga.”

Juru rawat yang genit itu kemudian menjamah dada Semar, dan mengulangi,

Nunung: “Coba bilang, tiga puluh tiga pelan-pelan.”

Semar: “Ti-ga-pu-luh-ti-ga.”

Nunung meletakkan tangannya ke perut Semar, dan mengulangi perintahnya.

Semar: “Ti-ga-pu-luh-ti-ga” katanya Banu.

Akhirnya, Nunung memegang ‘barang’ Semar, dan mengulangi perintahnya.

Semar: (Berbunyi) “Satu, dua, tiga, empat, lima.”

20. Wanita Nakal dan Wanita Baik

Wanita baik² akan membuka kancing bajunya ketika hawanya panas.
Wanita nakal membuka kancing bajunya untuk membuat suasana panas.

Wanita baik² hanya mempunyai 1 kartu kredit & jarang memakainya.
Wanita nakal hanya mempunyai satu Bh dan jarang memakainya.

Wanita baik² wajahnya memerah ketika nonton adegan cinta di film.
Wanita nakal tahu ia bisa melakukannya lebih baik dari itu.

Wanita baik² akan merasa kurang lengkap dalam berpakaian jika tidak mengenakan kalung.
Wanita nakal merasa sudah berpakaian lengkap hanya dengan seuntai kalung di leher.

Wanita baik² mengenakan sepatu hak tinggi untuk ke kantor.
Wanita nakal mengenakan sepatu hak tinggi untuk ke ranjang.

Wanita baik² akan berkata, “Jangan, berhenti..”
Wanita nakal akan berkata, “Jangan berhenti.”

21. Kucing Nakal

Pulang Sekolah Gareng ngantuk banget, langsung saja dia masuk kamar kemudian tidur. Baru saja matanya terpejam tiba2 tidurnya terganggu oleh suara keras dari dapur. “TREEEENG, TENG TENG!

Gareng pun tetap melanjutkan tidurnya. 3 menit kemudian terdengar lagi suara yang sama. Akhirnya kesabaran Gareng habis. Dia bangkit dari tidur kemudian
berjalan menuju dapur memastikan sumber suara. Ternyata sumber suara adalah se
ekor kucing lapar sedang mengorek2 panci untuk mencari makanan.

Kemudian Gareng punya ide, dia akan membalas perbuatan Kucing, caranya dengan
memberi Kucing makan sebanyak2nya. Biasanya kucing kalo kekenyangan dia pasti
ngantuk & tertidur. Gareng mengambil stok makanan dalam lemari kemudian
memberinya ke kucing. Gareng pun keluar dari dapur & hanya mengintipnya dari
pintu dapur sambil tangan kanannya memegang sebuah linggis.

Dan benar saja, setelah makan si Kucing tertidur ditandai dengan kepala si Kucing ngangguk2 ga jelas. Gareng pun mulai beraksi. Linggis diangkat Gareng
setinggi2nya kemudian dia berjalan berlahan2.

Gareng: “Semakin dekat. Makin dekat.”

Dan tanpa rasa iba Gareng mengayunkan linggisnya dengan keras menghantam panci. Panci pun memantul tak beraturan.

“TREEEENG, TENG TENG!”

Gareng: “Rasain lo kucing nakal! Gimana rasanya sedang enak2 tidur diganggu oleh suara berisik. (Tertawa dengan puas) HAHAHAHAHA.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar